Jumat, 16 November 2012

Langkah pisah dengan mama


Mama...Masih terasa sentuhan lembut mu tadi
Sentuhan yang ku harap bukan akhir dari cerita kita


Mama...Masih membekas hangat pelukanmu tadiPelukan yg ku harap bukan tuk terakhir kalinya


Mama..Sungguh teramat //Masih terukhir jelas rona senyum indahmu tadi
Terpampang rapi dalam ingatan ruang sepiku


Mama...Sungguh teramat //Masih terbayang elok paras wajah manismu ituDengan lengkukan hijab menawan yang engkau bingkaikan
Membuat bidadari-bidadari syurga iri melihatmu sayang


Mama...Celoteh candamu,bisikan cintamu.desis tangismu,seringai amarahmu,riup senyummu.... masih terasa dekat,ternginang-ngiang dalam pendengaran ku.


Mama ...Taukah dirimu..?Tadi..,langkah kakiku amat berat terasa, sepertinya suara dan jeritan hatimu enggan membiarkan eyunan langkah itu terus melaju. Begitu juga dengan hati ini yang sepertinya menolak dengan semua ini.layaknya unjuk rasa terasa dalam perpisahan kita.Tadi juga..,tubuh ini terasa tidak terima.lemas bergemelut.sesaat lambaian tanganku mulai kaku tuk ku ayunkan.Ada apa dengan semua ini?


Mama...Ingatkah tadi..?Betapa eratnya genggaman tangan ku..,Atau masih ingatkah mah,dengan raut wajahku yang begitu pucat pasi  tadi, atau bisakah mama ingat,berulang-ulang kali aku trus memandangi  mu...mama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Celoteh Derita Pinggiran

"Celoteh Derita Pinggiran"

“doy”

Lengang kolong jembatan usang

Gubuk nan rewot

Dingin menikam rapuh belulang pelu

Taman nan kumuh

Dalam rundung malang saat itu

Lelap sesak diatas kardus rongsokan

Selimut-selimut bekas menghujam impian durja

Tak

Kau

Pe

Du

Li

Kan

Itu

Keropos iman digrogoti keserakahan

Harta nan tumpah

Rakus merong-rong semak kapitalis

Jiwa nan kotor

Dikekang balada sembirat hitam

Terseok-seok mencari makan

Lapar-dahaga derita pinggiran

Sakit,pedih,rintih,menangis

Tak jua mereka dengarkan

Harus kemana lagi aku mengadu..?

Kutitip harap lewat desir angin dan riup simfoni

Sekelebat asa aku mengesot di jalan krikil-berduri

Mengibak fana hidup nan tetap merangkak

Inilah aku..rakyat kolong jembatan usang