Senin, 24 Desember 2012

Gersang bai’at


Gersang bai’at

Puing-puing suara bersenda
Menggumam dari kerongkongan harimau
Tinggi menjulang menerobos tulang ruang harapan
Yang tak bernada

Nokta berkelap-kelip memanja langit
Kuning telor terpampang menemani malam
Indah nian terlukiskan kepalan tangan menggenggam asa
Yang tak berwarna

Tersirat. Buaian dalam kanvas ingatan
“Akan ku jadikan belantara menjadi taman..
“Akan ku pastikan kolong menjadi istana..
Haru kian menggeming di sudut hati
Yang tak bersuara

Tersayat. Geram menusuk amuk bergejolak
“Aku masih saja berjalan di atas duri yang melukai tapak  ..
“Aku tetap saja tidur di bongkahan bangunan yang terdapat ilalang..
Sesal kian meratap keadaan hamparan
Yang tak terjamahkan

Pada akhirnya,
Bangunan kokoh roboh tak berpondasi
Jalanan mulus gusar meranjau kaki
Jembatan putus tak bertali
Bertanya hati pada janji
Yang tak berarti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Celoteh Derita Pinggiran

"Celoteh Derita Pinggiran"

“doy”

Lengang kolong jembatan usang

Gubuk nan rewot

Dingin menikam rapuh belulang pelu

Taman nan kumuh

Dalam rundung malang saat itu

Lelap sesak diatas kardus rongsokan

Selimut-selimut bekas menghujam impian durja

Tak

Kau

Pe

Du

Li

Kan

Itu

Keropos iman digrogoti keserakahan

Harta nan tumpah

Rakus merong-rong semak kapitalis

Jiwa nan kotor

Dikekang balada sembirat hitam

Terseok-seok mencari makan

Lapar-dahaga derita pinggiran

Sakit,pedih,rintih,menangis

Tak jua mereka dengarkan

Harus kemana lagi aku mengadu..?

Kutitip harap lewat desir angin dan riup simfoni

Sekelebat asa aku mengesot di jalan krikil-berduri

Mengibak fana hidup nan tetap merangkak

Inilah aku..rakyat kolong jembatan usang